Monday, April 22, 2013

Hokkien dan Tionghoa



 Maaf Sebelumnya Tidak ada Unsur apa pun ..
“ HOKKIEN “ apa istimewa bahasa itu? “ TIONGHOA “ apa istimewa nya etnis itu ? Kenapa dari 10 lowongan pekerjaan yang dibuka menjadikan kedua kata tersebut diatas sebagai persyaratan, walaupun secara kasat mata tidak tertulis sebagai syarat mutlak. Tetapi pada kenyataannya adalah Syarat Mutlak  yang harus terpenuhi. 10 dari Perusahaan di Indonesia tercinta, di tanah Pribumi yang menjadi budak ini hampir sebagian besar mewajibkan HOKKIEN dan TONGHOA sebagai KARYAWAN YANG MENDAPATKAN PERLAKUKAN ISTIMEWA DIBANDINGKAN DENGAN WAJAH PRIBUMI DAN BAHASA INDONESIA.  Apa yang salah dengan bahasa INDONESIA?? Apa yang salah dengan bahasa INDONESIA????? 
“HOKKIEN” , kenapa musti bahasa HOKKIEN yang dijadikan syarat, padahal kan masih banyak bahasa – bahasa daerah lainnya di Indonesia ini. Jika mungkin maksudnya adalah untuk melestarikan bahasa daerah / bahasa etnis, kenapa hanya H-O-K-K-I-E-N saja yang tercantum.  BATAK, JAWA, SUNDA, ACEH, PADANG, KARO, BETAWI,MADURA,   dan masih banyak lagi bahasa daerah lainnya di INDONESIA TERCINTA INI!. Hah!!
Ooh.. kemungkinannya adalah mereka yang memegang kuat perekonomian di Indonesia. Yah! Itu jawabannya, lantas apakah wajar jika hanya etnis mereka saja yang selalu di nomor 1 kan? Yang selalu mendapat perhatian Istimewa?. Itu tidak adil. Karena ini tanah Indonesia, harusnya bahasa yang diwajibkan BAHASA INDONESIA dong. Bukankah Bahasa Indonesia adalah BAHASA PEMERSATU BANGSA, PEMERSATU SUKU – SUKU / ETNIS – ETNIS YANG BERAGAM DI INDONESIA.
Yang saya khawatirkan, akan banyak pribumi yang tidak mampu berbahasa HOKKIEN akan tersingkirkan, akan tereliminasi, akan terisolasi, atau bahkan terinjak oleh etnis TIONGHOA yang mana sebagian besar dari mereka fasih berbahasa HOKKIEN. Akibat buruknya adalah, PERANG pun pecah. 
Saya pernah mendengar teman sekantor saya yang kebetulan dari etnis tinghoa, dia mengatakan “Orang Indonesia (menurut pemahaman saya Pribumi ) tidak memiliki rasa nasionalisme, hanya mementingkan diri sendiri jadi Ujung-ujungnya Korupsi diGedein. 1 Rasa Nasionalisme yang dimiliki EGOIS. “ . aku sedikit tersinggung sewaktu mendengarkannya. Tetapi setelah ku renung – renungkan memang benar yang dikatakannya.
Ada seorang teman saya yang sangat benci dengan etnis TIONGHOA,  tetapi saya saat itu biasa saja. Tidak benci sama sekali dengan mereka, karena menurut saya mereka itu ramah. Apa lagi ketika belanja di TOKO etnis ini, nyaris seperti sudah kenal lama. Mereka benar – benar menghargai kita. Tetapi saya bandingkan dengan mereka yang Pribumi, masih menjadi Budak  saja sudah berlagak bukan main. Berbeda dengan majikannya. Ini kisah nyata, bagi anda yang tinggal di daerah Pematang Siantar dan sekitarnya anda bisa menyaksikan kisah ini secara nyata. Silahkan anda pergi ke TOKO KUE terkenal yang menjadi cirri khas Kota siantar  anda pasti tahu  “GANDA”  maaf jika ada tersinggung. Tetapi saya memang tersinggung atas perlakuan pegawainya yang tidak sopan dengan pelanggan pribumi. Pelanggan yang menurut mereka kelas bawah. Cuih!!!! Menjijikkan melihat mereka.
 
Design Downloaded From Free Wordpress Themes | Free Website Templates | News and Observers