Maaf Sebelumnya Tidak ada Unsur apa pun ..
“ HOKKIEN “ apa istimewa bahasa itu? “ TIONGHOA “ apa istimewa nya etnis itu ? Kenapa dari 10 lowongan
pekerjaan yang dibuka menjadikan kedua kata tersebut diatas sebagai
persyaratan, walaupun secara kasat mata tidak tertulis sebagai syarat mutlak.
Tetapi pada kenyataannya adalah Syarat
Mutlak yang harus terpenuhi. 10 dari
Perusahaan di Indonesia tercinta, di tanah Pribumi
yang menjadi budak ini hampir
sebagian besar mewajibkan HOKKIEN dan
TONGHOA sebagai KARYAWAN YANG
MENDAPATKAN PERLAKUKAN ISTIMEWA DIBANDINGKAN DENGAN WAJAH PRIBUMI DAN BAHASA
INDONESIA. Apa yang salah dengan
bahasa INDONESIA?? Apa yang salah dengan bahasa INDONESIA?????
“HOKKIEN” , kenapa musti bahasa HOKKIEN
yang dijadikan syarat, padahal kan masih banyak bahasa – bahasa daerah
lainnya di Indonesia ini. Jika mungkin maksudnya adalah untuk melestarikan
bahasa daerah / bahasa etnis, kenapa hanya H-O-K-K-I-E-N
saja yang tercantum. BATAK, JAWA, SUNDA, ACEH, PADANG, KARO,
BETAWI,MADURA, dan masih banyak
lagi bahasa daerah lainnya di INDONESIA TERCINTA INI!. Hah!!
Ooh.. kemungkinannya adalah mereka yang memegang kuat
perekonomian di Indonesia. Yah! Itu jawabannya, lantas apakah wajar jika hanya etnis mereka saja yang selalu di nomor
1 kan? Yang selalu mendapat perhatian Istimewa?. Itu tidak adil. Karena ini
tanah Indonesia, harusnya bahasa yang diwajibkan BAHASA INDONESIA dong. Bukankah Bahasa Indonesia adalah BAHASA
PEMERSATU BANGSA, PEMERSATU SUKU – SUKU / ETNIS – ETNIS YANG BERAGAM DI
INDONESIA.
Yang saya khawatirkan, akan banyak pribumi yang tidak mampu
berbahasa HOKKIEN akan
tersingkirkan, akan tereliminasi, akan terisolasi, atau bahkan terinjak oleh
etnis TIONGHOA yang mana sebagian
besar dari mereka fasih berbahasa HOKKIEN.
Akibat buruknya adalah, PERANG pun
pecah.
Saya pernah mendengar teman sekantor saya yang kebetulan
dari etnis tinghoa, dia mengatakan “Orang
Indonesia (menurut pemahaman saya Pribumi
) tidak memiliki rasa nasionalisme, hanya mementingkan diri sendiri jadi
Ujung-ujungnya Korupsi diGedein. 1 Rasa Nasionalisme yang dimiliki EGOIS. “ . aku sedikit tersinggung sewaktu mendengarkannya. Tetapi
setelah ku renung – renungkan memang benar yang dikatakannya.
Ada seorang teman saya yang sangat benci dengan etnis TIONGHOA, tetapi saya saat itu biasa saja. Tidak benci
sama sekali dengan mereka, karena menurut saya mereka itu ramah. Apa lagi
ketika belanja di TOKO etnis ini, nyaris seperti sudah kenal lama. Mereka benar
– benar menghargai kita. Tetapi saya bandingkan dengan mereka yang Pribumi,
masih menjadi Budak saja sudah berlagak bukan main. Berbeda dengan
majikannya. Ini kisah nyata, bagi anda yang tinggal di daerah Pematang Siantar
dan sekitarnya anda bisa menyaksikan kisah ini secara nyata. Silahkan anda
pergi ke TOKO KUE terkenal yang menjadi
cirri khas Kota siantar anda pasti
tahu “GANDA” maaf jika ada
tersinggung. Tetapi saya memang tersinggung atas perlakuan pegawainya yang
tidak sopan dengan pelanggan pribumi. Pelanggan yang menurut mereka kelas
bawah. Cuih!!!! Menjijikkan melihat mereka.